Skip links
Publication - 20 Desember 2023

Saat Capres Bicara Desa-Kota: Apa Saja Fokus Mereka?

Membandingkan arah pandang masing-masing Capres

Pilpres 2024 Sudah di Depan Mata

Perdebatan seputar pemilihan presiden kerap kali menjadi sorotan saat mendekati Pemilu. Setiap calon presiden diharapkan dapat memberikan visi dan misi yang komprehensif mengenai bagaimana mereka mengentaskan beragam masalah bangsa, tak terkecuali mengenai pandangan mereka terhadap permasalahan yang melingkari desa dan kota. Saat ini, ketiga calon presiden-wakil presiden yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024 telah mempublikasikan dokumen visi misinya. Lantas, bagaimana fokus dan solusi mereka dalam memandang permasalahan di desa dan kota?

Kota dan Desa dalam Angka

Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud

Anies-Imin

Jumlah halaman: 88

Kota: 7

Desa: 31

Jumlah halaman: 62

Kota: 6

Desa: 16

Jumlah halaman: 148

Kota: 64

Desa: 91

 

Anies-Imin: Indonesia Adil Makmur untuk Semua

Dalam 8 misinya yang disebut 8 Jalan Perubahan, terdapat misi ke-4 yang bertuliskan Membangun Kota dan Desa berbasis Kawasan yang Manusiawi, Berkeadilan, dan Saling Memajukan. melalui misi ini, Anies-Imin berpendapat bahwa pembangunan desa, kota, dan sinergitas keduanya merupakan hal yang krusial dalam mengentaskan permasalahan desa-kota yang berkaitan dengan kelayakan, kenyamanan, dan keamanan penduduknya.

Agenda Pada Misi 4

Program Kerja

Kota yang Maju dan Berdaya Saing

  1. Menyediakan hunian yang layak, dekat pusat kota, dan terjangkau bagi semua kalangan, baik dengan sistem KPR maupun sewa
  2. Mewujudkan kota layak huni dengan pemerataan infrastruktur dasar, sosial, dan ekologis
  3. Akselerasi pengembangan sistem transportasi umum di kota-kota strategis
  4. Penataan kampung kota
  5. Membuat kota menjadi inkubator kreativitas, ruang ekspresi, dan produsen karya
  6. Mengembangkan lingkungan hidup perkotaan yang sehat dan lestari
  7. Realisasi potensi wisata kota

Desa yang Maju dan Sejahtera

  1. Peningkatan alokasi dana desa dan kemandirian desa dalam menggunakannya
  2. Peningkatan kapasitas pemerintahan desa, tenaga pendamping desa, dan peran masyarakat
  3. Menjamin peran aktif masyarakat dalam perencanaan dan pengembangan desanya
  4. Pembangunan desa yang berkelanjutan dan penyediaan infrastruktur yang memadai
  5. Membangun desa-desa wisata dan desa-desa industri yang didukung dengan infrastruktur
  6. Pengembangan ekonomi desa melalui potensi lokalnya
  7. Revitalisasi BUMDes
  8. Pelestarian adat, seni, dan budaya

Selain itu, terdapat juga beberapa program kerja lain yang masih terkait dengan desa dan kota:

  1. Mendorong kota-kota menerapkan prinsip pengembangan berbasis sponge city
  2. Membuat kota-kota menjadi pusat pertumbuhan untuk menekan ketimpangan
  3. Membuat creative hub yang mempertemukan pekerja, investor, dan inventor kreatif
  4. Membangun pusat kebudayaan dan pusat sinema di kota-kota besar di Indonesia
  5. Pembangunan 1 wahana/lapangan olahraga di setiap desa dan 1 kawasan pengembangan olahraga di setiap kota

Untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah, Anies-Imin mencanangkan agenda strategis 8 Sayap Kemajuan yang mencakup pengembangan 8 kawasan di Indonesia di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali & Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, dan kawasan pesisir serta pedalaman yang didalamnya termasuk agenda strategis bagi desa-kota. Tak hanya itu, dalam agenda khusus yang dicanangkan oleh Anies-Imin, terdapat 28 Simpul Kesejahteraan yang berisi manfaat yang akan diterima oleh 28 kelompok masyarakat, yang didalamnya termasuk warga kota dan warga desa. 

 

Prabowo-Gibran: Menuju Indonesia Maju

Terkait dengan desa dan kota, Prabowo-Gibran terlihat lebih menitikberatkan fokus mereka pada pembangunan dari desa, baik fisik maupun non fisik, terutama pembangunan rumah yang murah dan layak. Pada program prioritas ke-13 dan program hasil terbaik cepat ke-7, disebutkan bahwa Prabowo-Gibran akan meningkatkan serta melanjutkan program-program terkait pembangunan desa yang telah ada sebelumnya. Targetnya adalah membangun dan merenovasi 40 rumah per desa/kelurahan per tahunnya. Tak hanya itu, rumah yang dibangun akan dibanderol dengan harga murah dan disertai dengan sanitasi yang layak.

Pada asta cita ke-6 Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan, Prabowo-Gibran berpendapat bahwa desa tidak cukup hanya dibangun secara fisik saja, tetapi juga mencakup pemberdayaan melalui pendidikan, keterampilan, dan kemudahan akses terhadap berbagai sumber daya dengan harapan pembangunan dapat dilakukan secara menyeluruh, menurunkan kesenjangan ekonomi, dan memberantas kemiskinan.

Cara

Program Kerja

Membangun Desa dan Membangun dari Desa

  1. Membuat kebijakan subsidi yang efektif, melanjutkan subsidi energi (BBM, LPG, dan listrik) tepat guna, serta melanjutkan berbagai subsidi bagi masyarakat desa yang telah ada  
  2. Memperbaiki sistem tata kelola dan pemanfaatan dana desa
  3. Penambahan program dana kelurahan
  4. Mengendalikan tarif listrik, BBM, dan pajak
  5. Mempercepat penyediaan rumah
  6. Meningkatkan daya beli dan penyediaan kebutuhan dasar bagi buruh
  7. Menyelenggarakan pembangunan dan pembuatan kebijakan dengan partisipasi masyarakat
  8. memperkuat dan memperluas program pembiayaan UMKM
  9. Melanjutkan penataan berbasis desentralisasi dan otonomi daerah (administrasi dan keuangan)
  10.  Melanjutkan pembangunan IKN secara berkelanjutan

Terdapat juga beberapa program kerja lain yang masih terafiliasi dengan desa dan kota, seperti:

  1. Pembangunan jalan yang tidak mampu ditangani pemerintah daerah
  2. Pembangunan infrastruktur dan jaringan transportasi (darat, laut, dan udara) untuk meningkatkan konektivitas barang, orang, dan informasi secara terintegrasi
  3. Peninjauan kembali regulasi tentang zona hunian tempat tinggal di perkotaan untuk mendorong keadilan
  4. Melanjutkan pembangunan IKN

 

Ganjar-Mahfud: Menuju Indonesia Unggul

Ganjar-Mahfud terlihat memiliki kecondongan terhadap pengembangan desa dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, ekonomi, transportasi, dan energi. Pada Misi 1, Ganjar-Mahfud mengangkat rencana 1 Desa-1 Puskesmas/Pustu-1 Dokter/Nakes dengan tujuan penyediaan fasilitas kesehatan yang merata. Hal tersebut dimulai dari pemetaan kebutuhan kebutuhan dan revitalisasi puskesmas di desa yang akan disertai dengan pemerataan dokter, obat, dan telemedicine. Terdapat juga rencana 1 Desa-1 Lapangan sebagai usaha penyediaan sarana olahraga di setiap desa, yang secara bertahap akan dikembangkan fungsinya menjadi gelanggang olahraga. 

Pada ranah pembangunan ekonomi, Ganjar-Mahfud merencanakan Desa-Kota Tumbuh Bersama, dimana kota akan diposisikan sebagai sentra pertumbuhan ekonomi yang secara langsung akan mendorong desa untuk tumbuh juga. Desa juga memiliki peran untuk menyediakan beragam sumber daya dan kebutuhan di kota. Tak hanya itu, mereka juga memiliki rencana Desa Naik Kelas dimana dana desa yang sekarang akan dilipatgandakan.

Dalam konteks sanitasi, Ganjar-Mahfud memiliki rencana Kampung Sehat yang akan memperbaiki kampung kumuh di desa dan kota sekaligus menyediakan hunian, sanitasi, air minum, fasilitas umum, dan ruang terbuka yang bersih dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

Walau desa menjadi fokus pengembangan Ganjar-Mahfud, terdapat beberapa rencana yang juga terkait dengan kota. Rencana Rumah Kita-10 Juta Hunian yang akan menyediakan hunian layak berbagai bentuk dengan aksesibilitas yang baik bagi semua kalangan dan rencana 4T Terintegrasi (Tempat Tinggal-Tempat Kerja-trotoar-Transportasi Publik) dimana hunian dan tempat kerja akan disambungkan dengan transportasi yang masif, nyaman, murah, dan tepat waktu serta trotoar yang ramah pejalan kaki. Ganjar-Mahfud juga akan melanjutkan dan melakukan percepatan pembangunan IKN.

 

Bagaimana Pandangan Mereka terhadap Ibu Kota Nusantara?

Nama Capres-Cawapres

Pandangan dalam Dokumen Visi-Misi

Anies-Imin

Tidak disebutkan mengenai rencana pengembangan IKN pada dokumen visi-misi

Prabowo-Gibran

Melanjutkan pembangunan IKN sebagai pusat pertumbuhan baru di luar Jawa

Ganjar-Mahfud

Berkomitmen melanjutkan pembangunan IKN secara bertahap menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik

 

Apakah Ketiga Pasangan Capres-Cawapres Memiliki Kesamaan Gagasan?

Baik Anies-Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud sama-sama menyebutkan pada dokumen visi-misinya mengenai penyediaan hunian yang layak, dekat dengan pusat kota/kegiatan, dilengkapi dengan standar/infrastruktur pendukung, dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah.


Menurutmu, mana pandangan calon presiden dan wakil presiden yang paling sesuai untuk pembangunan desa-kota di Indonesia? Apa yang kurang dicover oleh mereka tentang desa-kota kita?


 

Explore
Drag